angka keluar sydney hari ini: Pakar nilai calon kepala daerah yang catut NIK harus didiskualifikasi
fdtd.org - Headline Hari Ini | Berita Terbaru & Eksklusif Nasional: 2024-11-07 10:48:13 Penulis: angka keluar sydney hari ini: Pakar nilai calon kepala daerah yang catut NIK harus didiskualifikasi Komentar
angka keluar sydney hari ini Pilkada 2024Pakar nilai calon kepala daerah yang catut NIK harus didiskualifikasiSenin, 14 Oktober 2
permata4d situs togel 。
Pilkada 2024
Pakar nilai calon kepala daerah yang catut NIK harus didiskualifikasi
- Senin,angka keluar sydney hari ini 14 Oktober 2024 18:58 WIB
“Ketika dia mencatut (NIK), kan sudah ada kejahatan di situ. (Kejahatan itu) tidak gugur hanya karena sudah dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) oleh KPU,” ujar Titi di Jakarta, Senin.
Titi menggarisbawahi terkait ketentuan untuk calon perseorangan. Dalam validasi data berupa NIK yang diberikan oleh calon perseorangan untuk mencalonkan diri, KPU menggunakan pendekatan sensus.
Artinya, ketika satu saja NIK terbukti diperoleh dengan cara yang tidak resmi, dalam hal ini melalui pencatutan, maka calon tersebut seharusnya diberi sanksi berupa diskualifikasi.
Adapun yang berwenang untuk memberi rekomendasi diskualifikasi calon perseorangan adalah Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), sebelum dieksekusi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Ketika mereka mencatut, artinya kan mereka sudah melakukan kejahatan karena memanipulasi dan menyalahgunakan data pribadi warga,” kata Titi.
Selain itu, Titi mengatakan sanksi juga seharusnya diberikan kepada partai politik yang mencatut NIK warga ketika mendaftarkan partai untuk menjadi peserta pemilihan umum (pemilu).
Titi mencontohkan bahwa salah satu sanksi yang dapat diberikan adalah melarang partai tersebut untuk menjadi peserta pemilu pada daerah pemilihan (dapil) tempat pencatutan NIK.
“Sanksi administratifnya adalah tidak boleh menjadi peserta pemilu di dapil tersebut,” ucap dia.
Titi menyayangkan toleransi yang acapkali diberikan kepada para pencatut NIK, terutama untuk kepentingan pemilu.
Padahal, masyarakat yang terdampak oleh pencatutan NIK tersebut mengalami berbagai kendala, seperti tidak bisa mendaftar CPNS karena tercatat terafiliasi dengan partai politik, tidak bisa menjadi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), hingga tidak bisa mendaftar ke perusahaan tertentu yang melarang pegawainya untuk terafiliasi oleh partai politik tertentu.
“Saya terus terang gelisah sekali soal pencatutan itu, ya. Karena terlalu banyak alasan pemaaf untuk kejahatan yang sangat kasat mata,” ujar dia.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024
Artikel Terkait
Azwar Anas dukung penguatan tata kelola di Kementerian ESDM
Azwar Anas dukung penguatan tata kelola di Kementerian ESDMSabtu, 28 September 2024 15:06 WIBMenteri2024-11-07- Liga 1 IndonesiaPersik Kediri gaet Evan DimasSelasa, 18 Juni 2024 22:29 WIBEvan Dimas gabung di tim2024-11-07
PSSI tegaskan tak ada pemain titipan di Timnas U16
Piala AFF U16PSSI tegaskan tak ada pemain titipan di Timnas U16Sabtu, 22 Juni 2024 17:27 WIBKetua Um2024-11-07Arthur tanggapi rumor Ezra Walian akan berlabung ke Persik musim depan
Liga 1 IndonesiaArthur tanggapi rumor Ezra Walian akan berlabung ke Persik musim depanSabtu, 15 Juni2024-11-07KPU hitung kebutuhan anggaran dalam batasi dana kampanye Pilgub Jateng
KPU hitung kebutuhan anggaran dalam batasi dana kampanye Pilgub JatengMinggu, 29 September 2024 19:02024-11-07PT LIB pastikan Piala Indonesia tidak bergulir musim depan
Sepak Bola NasionalPT LIB pastikan Piala Indonesia tidak bergulir musim depanKamis, 20 Juni 2024 21:2024-11-07
Komentar